Metode Autentikasi
Ada banyak methode yang berbeda yang bisa digunakan untuk melakukan
user authentication, diantaranya adalah seperti berikut ini :
a. User name dan password Authentication
Kebanyakan system operasi dan server web mempunyai beberapa
jenis system authentication dengan menggunakan username dan password.
System ini mempunyai beberapa jenis mekanisme untuk memanage
architecture username dan password, seperti account expiration
(kadaluarsa account), password expiration, panjang password minimum,
dan atau kualitas password (perpaduan capital, angka, symbol).
Metoda inilah yang banyak dipakai dalam hampir sebagian besar web
pages di internet.
b. Certificates Authentication
User certificate bisa digunakan oleh end-user untuk menjamin
identitas mereka. Akses terhadap certificate normalnya
dikendalikan oleh sebuah password yang local terhadap certificate.
c. Biometric techniques Authentication
System authentication Biometric menggunakan piranti semacam
sidik jari atau scanner mata untuk mendapatkan akses. Jenis
authentication ini mempunyai tingkat keamanan yang sangat
tinggi untuk lingkungan beresiko tinggi dengan membatasi dan
mengendalikan akses kepada system yang sangat sensitive seperti
instalasi militer. Dengan method ini membatasi user lain
menggunakan semacam username dan password orang lain.
d. Smart cards Authentication
Authentikasi Smart Card adalah dengan menggunakan kartu
kredit yang mempunyai chip sirkuit (IC) tertempel didalam
kartu smart. Smart card bisa menyimpan semua jenis informasi
yang bisa ditransfer melalui interface electronik dengan terhubung
melalui sebuah komputer. Smart card bisa menyimpan informasi tentang
siapa user, kunci cryptography dan melakukan algoritme cryptography
semacam enkripsi. Akses terhadap smart card dikendalikan
melalui suatu PIN atau suatu password. Akses semacam ini
banyak digunakan dalam akses pintu area dengan tingkat
keamanan yang sangat tinggi seperti dalam instalasi militer,
bank, atau goldroom.
e. Anonymous Authentication
Suatu user anonymous adalah metoda untuk memberikan akses user
terhadap file sehingga tidak memerlukan identifikasi user
terhadap server. user memasukkan anonymous sebagai user id.
Metoda ini umum dipakai untuk mendapatkan akses terhadap
server untuk hanya sekedar melihat/membaca dan download file yang
disediakan untuk umum.
Syarif Blog
Minggu, 31 Maret 2013
System Berkas (File) pada Sistem Operasi
System Berkas (File) pada Sistem Operasi
Sistem berkas atau pengarsipan adalah suatu sistem untuk mengetahui bagaimana cara menyimpan data dari file tertentu dan organisasi file yang digunakan. Semua sistem operasi mulai dari DOS, Windows , Macintosh dan turunan UNIX memiliki sistem berkas sendiri untuk meletakkan file dalam sebuah struktur hirarki.
Berkas adalah sebuah koleksi informasi berkaitan yang diberi nama dan disimpan di dalam secondary storage. Macam-macam dari jenis berkas adalah:
Sistem berkas atau pengarsipan adalah suatu sistem untuk mengetahui bagaimana cara menyimpan data dari file tertentu dan organisasi file yang digunakan. Semua sistem operasi mulai dari DOS, Windows , Macintosh dan turunan UNIX memiliki sistem berkas sendiri untuk meletakkan file dalam sebuah struktur hirarki.
Berkas adalah sebuah koleksi informasi berkaitan yang diberi nama dan disimpan di dalam secondary storage. Macam-macam dari jenis berkas adalah:
- Text File
- Source File
- Objectr File
- Executable File
- Data : Representasi dari fakta yang dimodelkan dalam bentuk gambar, kata, angka, huruf dan lain sebagainya.
- Elemen data : salah satu nilai tunggal dengan satu petunjuk nama dan deskripsi karakteristik seperti tipe ( Char, nomor, kode ) dan panjang karakter atau digit.
- Item Data : Referensi nama dan himpunan karekteristik elemen-elemen data yang menggambarkan suatu attribute, atau tempat menyimpan setiap attribute dari sebuah entitas.
- Entitas : ekumpulan Objek yang terbatas / terdefinisikan yang mempunyai karakteristik sama dan bisa di bedakan dari lainnya. Objek dapat berupa barang, orang, tempat atau suatu kejadian. Contoh : entitas mobil, mahasiswa, nilai ujian dll
- Attribut : Deskripsi data yang bisa mengidentifikasikan entitas. Seluruh attribute harus cukup untuk menyatakan identitas objek atau dengan kata lain kumpulan attribute dari setiap entitas dapat mengidentifikasikan keunikan suatu individu. Contoh : entitas mobil terdiri dari attribute no polisi, no registrasi, jenis mobil, tahun pembuatan, bahan bakar yang digunakan, dll
- Field : Lokasi penyimpanan untuk salah satu elemen data, atau seuatu elemen yang memiliki attribute dan harga dan merupakan unit informasi terkecil yang bisa diakses.
- Record : Lokasi penyimpanan yang terbuat dari rangkaian field yang berisi elemen-elemen data yang menggambarkan beberapa entitas.
- File : Sekumpulan record dari tipe tunggal yang berisi elemen-elemen data yang menggambarkan himpunan entitas
- Akses Data : Satu cara dimana suatu program mengakses secara fisik record-record dalam file penyimpanan.
- Create
- Write
- Read
- Reposition
- Delete
- Truscante
- Bytes : Struktur bebas
- Record Sequence : Ukuran dari rekaman-rekaman yang ditentukan panjangnya
- Tree : Dalam bentuk pohon dan masing-masing berkas memiliki field key
- Sequential Access : Akses ini merupakan yang paling sederhana dan paling umum digunakan. Informasi di dalam berkas diproses secara berurutan. Sebagai contoh, editor dan kompilator biasanya mengakses berkas dengan cara ini.
- Direct Access : Metode berikutnya adalah direct access atau bisa disebut relative access. Sebuah berkas dibuat dari rekaman-rekaman logical yang panjangnya sudah ditentukan, yang mengizinkan program untuk membaca dan menulis rekaman secara cepat tanpa urutan tertentu.
Model Akses File dan Organisasi File dalam Sistem Berkas
Model Akses File dan Organisasi File
*Model Akses
File
Model akses file terbagi menjadi 3, yaitu :
^Input file
seperti namanya input (masukan), file ini hanya dapat dibaca dengan program yang sesuai dalam komputer .
contoh ; •Program file dari source code merupakan input file untuk program compiler
•Transaction file merupakan input file untuk meng-update program
^Output file
keluaran file yang dapat ditulis/dibuat oleh sebuah program pada komputer .
contoh ; •Program file yang berupa object code merupakan output file dari program
compiler
•Report file merupakan output dari program yang meng-update master file
^Input/Output file
file yang dapat dibaca dan ditulis selama eksekusi program .
contoh ; •Master File (Berkas Induk)
•Work File dengan sort program (Berkas Kerja)
*Organisasi File
Suatu teknik atau cara yang digunakan menyatakan dan menyimpan record-record dalam sebuah file.
Ada 4 teknik dasar organisasi file, yaitu :
1.Sequential
2.Relative
3.Indexed Sequential
4.Multi – Key
Secara umum keempat teknik dasar tersebut berbeda dalam cara pengaksesannya, yaitu :
1.Direct Access;
Adalah suatu cara pengaksesan record yang langsung, tanpa mengakses seluruh record yang ada.
Contoh : Magnetic Disk.
2.Sequential Access;
Adalah suatu cara pengaksesan record, yang didahului pengaksesan record-record di depannya.
Contoh : Magnetic Tape.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses pemilihan organisasi file :
•Karakteristik dari media penyimpanan yang digunakan
•Volume dan frekuensi dari transaksi yang diproses
•Respontime yang diperlukan
Cara memilih organisasi file todak terlepas dari 2 aspek utama, yaitu :
1.Model Penggunaannya
2.Model Operasi File
Menurut penggunaannya ada 2 cara :
1.Batch;
Suatu proses yang dilakukan secara group atau kelompok.
2.Interactive;
Suatu proses yang dilakukan secara satu persatu, yaitu record demi record.
Menurut operasi file ada 4 cara :
1.Creation;
Membuat struktur file lebih dahulu, menentukan banyak record baru, kemudianØ
record-record dimuat ke dalam file tersebut.
Membuat file dengan cara merekam record demi record.Ø
2.Update;
Untuk menjaga agar file tetap up to date.
Insert / Add, Modification, Deletion.
3.Retrieval;
Pengaksesan sebuah file dengan tujuan untuk mendapatkan informasi.
Inquiry;
Volume data rendah, model proses interactive.
Report Generation;
Volume data tinggi, model proses batch.
File Retrieval terbagi 2, yaitu :
1. Comprehensive Retrieval;
Mendapatkan informasi dari semua record dalam sebuah file.
Contoh : * Display all
* List nama, alamat
2. Selective Retrieval;
Mendapatkan informasi dari record-record tertentu berdasarkan persyaratan tertentu.
Contoh : * List for gaji = 100000
* List nama, npm, for angkatan = 93
4. Maintenance;
Perubahan yang dibuat terhadap file dengan tujuan memperbaiki penampilan program dalam mengakses file tersebut.
Restructuringq
Perubahan struktur file.
Misalnya :
Panjang field diubah, penambahan field baru, panjang record dirubah.
Reorganizationq
Perubahan organisasi file dari organisasi yang satu, menjadi organisasi file yang
lain.
Misalnya :* Dari organisasi file sequential menjadi indeks sequential.
* Dari direct menjadi sequential.
Model akses file terbagi menjadi 3, yaitu :
^Input file
seperti namanya input (masukan), file ini hanya dapat dibaca dengan program yang sesuai dalam komputer .
contoh ; •Program file dari source code merupakan input file untuk program compiler
•Transaction file merupakan input file untuk meng-update program
^Output file
keluaran file yang dapat ditulis/dibuat oleh sebuah program pada komputer .
contoh ; •Program file yang berupa object code merupakan output file dari program
compiler
•Report file merupakan output dari program yang meng-update master file
^Input/Output file
file yang dapat dibaca dan ditulis selama eksekusi program .
contoh ; •Master File (Berkas Induk)
•Work File dengan sort program (Berkas Kerja)
*Organisasi File
Suatu teknik atau cara yang digunakan menyatakan dan menyimpan record-record dalam sebuah file.
Ada 4 teknik dasar organisasi file, yaitu :
1.Sequential
2.Relative
3.Indexed Sequential
4.Multi – Key
Secara umum keempat teknik dasar tersebut berbeda dalam cara pengaksesannya, yaitu :
1.Direct Access;
Adalah suatu cara pengaksesan record yang langsung, tanpa mengakses seluruh record yang ada.
Contoh : Magnetic Disk.
2.Sequential Access;
Adalah suatu cara pengaksesan record, yang didahului pengaksesan record-record di depannya.
Contoh : Magnetic Tape.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses pemilihan organisasi file :
•Karakteristik dari media penyimpanan yang digunakan
•Volume dan frekuensi dari transaksi yang diproses
•Respontime yang diperlukan
Cara memilih organisasi file todak terlepas dari 2 aspek utama, yaitu :
1.Model Penggunaannya
2.Model Operasi File
Menurut penggunaannya ada 2 cara :
1.Batch;
Suatu proses yang dilakukan secara group atau kelompok.
2.Interactive;
Suatu proses yang dilakukan secara satu persatu, yaitu record demi record.
Menurut operasi file ada 4 cara :
1.Creation;
Membuat struktur file lebih dahulu, menentukan banyak record baru, kemudianØ
record-record dimuat ke dalam file tersebut.
Membuat file dengan cara merekam record demi record.Ø
2.Update;
Untuk menjaga agar file tetap up to date.
Insert / Add, Modification, Deletion.
3.Retrieval;
Pengaksesan sebuah file dengan tujuan untuk mendapatkan informasi.
Inquiry;
Volume data rendah, model proses interactive.
Report Generation;
Volume data tinggi, model proses batch.
File Retrieval terbagi 2, yaitu :
1. Comprehensive Retrieval;
Mendapatkan informasi dari semua record dalam sebuah file.
Contoh : * Display all
* List nama, alamat
2. Selective Retrieval;
Mendapatkan informasi dari record-record tertentu berdasarkan persyaratan tertentu.
Contoh : * List for gaji = 100000
* List nama, npm, for angkatan = 93
4. Maintenance;
Perubahan yang dibuat terhadap file dengan tujuan memperbaiki penampilan program dalam mengakses file tersebut.
Restructuringq
Perubahan struktur file.
Misalnya :
Panjang field diubah, penambahan field baru, panjang record dirubah.
Reorganizationq
Perubahan organisasi file dari organisasi yang satu, menjadi organisasi file yang
lain.
Misalnya :* Dari organisasi file sequential menjadi indeks sequential.
* Dari direct menjadi sequential.
Metode Pencarian Pada Sistem Berkas
Metode Pencarian Pada Sistem Berkas
Berbeda dengan pencarian biner yang memilih posisi rekaman yang akan dibandingkan berikutnya tepat ditengah berkas yang belum diperikasa, pencarian interpolasi adalah menentukan posisi yang diestimasi dari sisa rekaman yang belum diperiksa.(Asumsinya Numeris). Algoritma pencarian interpolasi memiliki kerumitan dalam hal perhitungan untuk menentukan posisi rekaman yang akan diperiksa berikutnya dibandingkan dengan pencarian biner tetapi algoritma pencarian interpolasi memiliki kinerja yang baik untuk rekaman-rekaman yang memiliki kunci yang mendekati seragam.
Rumus :
awal = 1
akhir = n
Berikut = awal + (Nilai cari – Nilai awal)/(Nilai Akhir – Nilai Awal) x (Akhir – Awal)
Jika Kunci Cari > Kunci Berikut maka Kunci berikut + 1
Jika Kunci Cari < Kunci Berikut Maka Kunci Berikut – 1
Contoh :
anda memiliki rekaman 10,20,30,40,50,60,70,80,90.kita mau mencari nilai 80
Langkah-langkah :
Iterasi I
awal = 1 => merupakan kunci awal
akhir = 9 => merupakan kunci akhir
berikut = 1 + (80 – 10)/(90 – 10) x (9 -1) =(1 merupakan kunci awal, 80 merupakan nilai cari, 10 merupakan nilai awal,90 adalah nilai akhir)
= 1 + (70)/(80) x (8)
= 1 + (0,875) x (8)
= 1 + (7)
= 8
Kc : Kb => 80 = 80
Ketemu pada iterasi pertama
Berbeda dengan pencarian biner yang memilih posisi rekaman yang akan dibandingkan berikutnya tepat ditengah berkas yang belum diperikasa, pencarian interpolasi adalah menentukan posisi yang diestimasi dari sisa rekaman yang belum diperiksa.(Asumsinya Numeris). Algoritma pencarian interpolasi memiliki kerumitan dalam hal perhitungan untuk menentukan posisi rekaman yang akan diperiksa berikutnya dibandingkan dengan pencarian biner tetapi algoritma pencarian interpolasi memiliki kinerja yang baik untuk rekaman-rekaman yang memiliki kunci yang mendekati seragam.
Rumus :
awal = 1
akhir = n
Berikut = awal + (Nilai cari – Nilai awal)/(Nilai Akhir – Nilai Awal) x (Akhir – Awal)
Jika Kunci Cari > Kunci Berikut maka Kunci berikut + 1
Jika Kunci Cari < Kunci Berikut Maka Kunci Berikut – 1
Contoh :
anda memiliki rekaman 10,20,30,40,50,60,70,80,90.kita mau mencari nilai 80
Langkah-langkah :
Iterasi I
awal = 1 => merupakan kunci awal
akhir = 9 => merupakan kunci akhir
berikut = 1 + (80 – 10)/(90 – 10) x (9 -1) =(1 merupakan kunci awal, 80 merupakan nilai cari, 10 merupakan nilai awal,90 adalah nilai akhir)
= 1 + (70)/(80) x (8)
= 1 + (0,875) x (8)
= 1 + (7)
= 8
Kc : Kb => 80 = 80
Ketemu pada iterasi pertama
Virtual File System
Virtual
File System
Sistem operasi modern harus mampu
mengimplementasikan berbagai sistem berkas dengan tipe yang berbeda dalam waktu
yang bersamaan. Salah satu teknik yang digunakan sebagai solusinya adalah
dengan menggunakan virtual file system (VFS). VFS saat ini banyak
digunakan oleh berbagai sistem operasi. Ide dari VFS adalah meletakkan
informasi di kernel untuk merepresentasikan keseluruhan tipe sistem berkas, dan
juga terdapat sebuah fungsi untuk setiap operasi yang dimiliki sistem berkas.
Sehingga, untuk setiap system call seperti fungsi read(), write(), open(), dan lainnya, kernel akan mensubstitusikannya menjadi
actual function yang dimiliki oleh setiap sitem berkas dengan berbagai tipe.
VFS menggunakan konsep object oriented dalam
mengimplementasikan sistem berkas. Di dalam VFS terdapat sebuah berkas
yang merepresentasikan seluruh tipe sistem berkas yang ada, berkas ini
dinamakan common file model. Berkas inilah yang menggunakan konsep object
oriented, yang di dalamnya terdapat struktur data dan method yang
diimplementasikan.
Terdapat empat objek di dalam common file model,
diantaranya :
- Superblock object. Objek ini menyimpan informasi tentang mounted file system atau sistem berkas secara keseluruhan.
- Inode object. Objek ini menyimpan informasi umum tentang file tertentu (individual file).
- File object. Objek ini menyimpan informasi tentang file yang sedang dibuka.
- Dentry object. Objek ini menyimpan informasi tentang link-link dari sebuah entry directory file.
Struktur data dan method yang
diimplementasikan, digunakan untuk menyembunyikan implementasi detail dari actual
function pada sistem berkas dengan system call yang mengaksesnya.
Oleh karena itu, dalam mengimplementasikan sistem berkas, terdapat tiga layer
utama, seperti pada Gambar dibawah :
|
|
Lapisan yang
pertama adalah file system interface. Contohnya adalah beberapa system
call seperti read(), write(), open() dan lainnya. System call ini tidak berhubungan
langsung dengan sistem, namun terhubung melalui sebuah lapisan abstrak yaitu virtual
file system.
Lapisan yang
Kedua adalah VFS Interface. Virtual file system memiliki dua
fungsi penting, yaitu:
- Memisahkan operasi-operasi file system generic dari implementasi detailnya, dengan cara mendefinisikan virtual file system interface.
- Virtual file system interface didasarkan pada struktur representasi berkas yang disebut vnode, yang memiliki numerical designator yang unik untuk setiap network file.
Lapisan yang
ketiga adalah sistem berkas dengan berbagai tipe. Secara umum, terdapat tiga
macam tipe sistem berkas, yaitu:
- Disk-based file system. Sistem berkas ini mengatur ruang memori yang tersedia di dalam partisi disk lokal. Misalnya, Ext2 (Second Extended file system), Ext3 (Third Extended file system), dan Reiser file system yang tedapat di Linux.
- Network file system. Sistem berkas ini terdapat di network, misalnya NFS.
- Special file system. Sistem berkas ini tidak terdapat di disk space, baik lokal maupun network, misalnya /proc file system.
Sistem Berkas
Direktori dan Berkas
Sistem operasi Windows merupakan sistem operasi yang
telah dikenal luas. Sistem operasi ini sangat memudahkan para penggunanya
dengan membuat struktur direktori yang sangat user-friendly. Para
pengguna Windows tidak akan menemui kesulitan dalam menggunakan sistem
direktori yang telah dibuat oleh Microsoft. Windows menggunakan sistem drive
letter dalam merepresentasikan setiap partisi dari disk. Sistem
operasi secara otomatis akan terdapat dalam partisi pertama yang diberi label drive
C. Sistem operasi Windows dibagi menjadi dua keluarga besar, yaitu keluarga
Windows 9x dan keluarga Windows NT (New Technology).
Direktori yang secara otomatis dibuat dalam instalasi
Windows adalah:
- Direktori C:\WINDOWS
Direktori ini berisikan sistem dari
Windows. Dalam direktori ini terdapat pustaka-pustaka yang diperlukan oleh
Windows, device driver, registry, dan program-program esensial
yang dibutuhkan oleh Windows untuk berjalan dengan baik.
- Direktori C:\Program Files
Direktori ini berisikan semua
program yang diinstal ke dalam sistem operasi. Semua program yang diinstal akan
menulis entry ke dalam registry agar program tersebut dapat
dijalankan dalam sistem Windows.
- Direktori C:\My Documents
Direktori ini berisikan semua
dokumen yang dimiliki oleh pengguna sistem.
Sistem operasi Windows dapat berjalan diatas beberapa
macam sistem berkas. Setiap sistem berkas memiliki keunggulan dan kekurangan
masing-masing. Semua keluarga Windows yang berbasis Windows NT dapat mendukung
sistem berkas yang digunakan oleh keluarga Windows 9x, namun hal tersebut tidak
berlaku sebaliknya.
Sistem Berkas yang terdapat dalam sistem operasi
Windows adalah:
- FAT 16: Sistem berkas ini digunakan dalam sistem operasi DOS dan Windows 3.1
- FAT 32: Sistem ini digunakan oleh keluarga Windows 9x.
- NTFS: Merupakan singkatan dari New Technology File System. Sistem berkas ini adalah sistem berkas berbasis journaling dan dapat digunakan hanya pada keluarga Windows NT. Keunggulan dari sistem berkas ini adalah fasilitas recovery yang memungkinkan dilakukannya penyelamatan data saat terjadi kerusakan pada sistem operasi.
Ketika kita login ke UNIX, kita akan
ditempatkan di direktori root kita. Direktori root kita dikenal
sebagai direktori home kita dan dispesifikasi dengan environment
variable yang dinamakan HOME. Environment variable ini menentukan
karakteristik dari shell kita dan interaksi pengguna dengan shell
tersebut. Environment variable yang umum adalah variabel PATH, yang
mendefinisikan dimana shell akan mencari ketika perintah dari pengguna.
Untuk melihat daftar environment variable, gunakan saja perintah
printenv. Sedangkan untuk mengatur environment variable, gunakan setenv.
Ada beberapa direktori yang umum terdapat dalam
instalasi UNIX:
- Direktori "/" (root)
Direktori ini terletak pada level
teratas dari struktur direktori UNIX. Biasanya direktori root ini diberi
tanda / atau slash. Direktori ini biasanya hanya terdiri dari
direktori-direktori lainnya yang terletak pada level dibawah level direktori root.
Berkas-berkas dapat disimpan pada direktori root tetapi usahakan tidak
menyimpan berkas-berkas biasa sehingga direktori ini tetap terjaga
keteraturannya.
Perubahan penamaan
direktori-direktori yang ada pada direktori root akan menyebabkan
sebagian besar dari sistem menjadi tidak berguna. Karena sebagian besar dari
direktori-direktori ini berisi fungsi-fungsi yang sifatnya kritikal yang dimana
sistem operasi dan semua aplikasi memerlukan direktori-direktori ini dengan
nama yang sudah diberikan pada awal instalasi. Tetapi kita bisa membuat
direktori lain pada level ini. Direktori home juga bisa ditemukan pada
level ini hasil pembuatan oleh administrator sistem.
- Direktori "/bin"
Direktori ini berisi program-program
yang esensial agar sistem operasi dapat bekerja dengan benar. Dalam direktori
ini dapat ditemukan perintah-perintah navigasi, program-program shell,
perintah pencarian dan lain-lainnya. bin adalah singkatan dari kata binary.
Di UNIX, sebuah binary adalah berkas yang dapat dieksekusi. Sebagian
besar dari perintah dalam UNIX merupakan binary, perintah-perintah
tersebut merupakan program-program kecil yang dapat dieksekusi oleh pengguna.
Ada beberapa perintah yang disebut perintah built-in dimana fungsi
mereka dikendalikan oleh program shell sehingga mereka tidak beroperasi
sebagai binary yang terpisah.
Terkadang direktori bin
terhubung ke direktori lain yang dinamakan /usr/bin. Direktori /usr/bin
biasanya adalah lokasi sebenarnya dari binary-binary pengguna
disimpan.Dalam hal ini, /bin adalah gerbang untuk mencapai /usr/bin.
- Direktori "/dev"
Direktori ini berisi berkas-berkas
alat atau alat I/O. Sistem UNIX menganggap semua hal sebagai berkas. Hal-hal
seperti monitor, CD-ROM, printer dan lain-lainnya dianggap hanya sebagai berkas
saja oleh sistem operasi. Jika UNIX memerlukan perangkat-perangkat tersebut
maka UNIX akan mencarinya ke direktori dev.
- Direktori "/etc"
Direktori yang dibaca et-see ini
berisi beberapa konfigurasi berkas pengguna dan sistem, dan berkas yang
ditunjuk sistem sebagai operasi normal seperti berkas kata sandi, pesan untuk
hari ini, dan lain-lainnya.
- Direktori "/lib"
Direktori ini berisi pustaka-pustaka
(libraries) yang dibagi (shared). Pustaka ini adalah rutin
perangkat lunak (software routines) yang digunakan lebih dari satu
bagian dari sistem operasi. Ketika kita menginstalasi perangkat lunak yang baru
maka ada pustaka-pustaka baru yang ditambahkan ke direktori lib. Jika pada
waktu berusaha menjalankan aplikasi terdapat pesan error, hal ini
diakibatkan ada pustaka yang hilang dari direktori lib. Aplikasi-aplikasi di
UNIX bia
Kesimpulan
Sistem berkas merupakan mekanisme penyimpanan on-line serta untuk akses, baik data mau pun program yang berada dalam Sistem Operasi. Terdapat dua bagian penting dalam sistem berkas, yaitu:
1.
Kumpulan berkas, sebagai tempat penyimpanan data, serta
2.
Struktur direktori, yang mengatur dan menyediakan
informasi mengenai seluruh berkas dalam sistem.
Berkas adalah kumpulan informasi berkait
yang diberi nama dan direkam pada penyimpanan sekunder. Atribut berkas terdiri
dari:
1.
Nama; merupakan satu-satunya informasi yang tetap dalam
bentuk yang bisa dibaca oleh manusia (human-readable form)
2.
Type; dibutuhkan untuk sistem yang mendukung beberapa
type berbeda
3.
Lokasi; merupakan pointer ke device dan ke lokasi
berkas pada device tersebut
4.
Ukuran (size); yaitu ukuran berkas pada saat itu, baik
dalam byte, huruf, atau pun blok
5.
Proteksi; adalah informasi mengenai kontrol akses,
misalnya siapa saja yang boleh membaca, menulis, dan mengeksekusi berkas
6.
Waktu, tanggal dan identifikasi pengguna; informasi ini
biasanya disimpan untuk:
- pembuatan
berkas
- modifikasi
terakhir yang dilakukan pada berkas, dan
- modifikasi
terakhir yang dilakukan pada berkas, dan
- modifikasi
terakhir yang dilakukan pada berkas, dan
- penggunaan
terakhir berkas
Operasi Pada Berkas
1.
Membuat sebuah berkas.
2.
Menulis pada sebuah berkas.
3.
Membaca sebuah berkas.
4.
Menempatkan kembali sebuah berkas.
5.
Menghapus sebuah berkas.
6.
Memendekkan berkas.
Metode Akses
1.
Akses Berurutan.
2.
Akses Langsung.
3.
Akses menggunakan Indeks.
Operasi Pada DirektoriOperasi-operasi yang dapat dilakukan pada direktori adalah:
1.
Mencari berkas.
2.
Membuat berkas.
3.
Menghapus berkas.
4.
Menampilkan isi direktori.
5.
Mengganti nama berkas.
6.
Melintasi sistem berkas.
Macam-macam Direktori
1.
Direktori Satu Tingkat.
2.
Direktori Dua Tingkat.
3.
Direktori Dengan Struktur "Tree".
4.
Direktori Dengan Struktur "Acyclic-Graph".
5.
Direktori Dengan Struktur Graph.
Metode Alokasi Berkas
1.
Alokasi Secara Berdampingan (Contiguous Allocation).
2.
Alokasi Secara Berangkai (Linked Allocation).
3.
Alokasi Dengan Indeks (Indexed Allocation).
Manajemen Free Space
1.
Menggunakan Bit Vektor.
2.
Linked List.
3.
Grouping.
4.
Counting.
Implementasi Direktori
1.
Linear List.
2.
Hash Table.
Sistem Berkas pada WindowsDirektori yang secara otomatis dibuat dalam instalasi Windows adalah:
1.
Direktori C:\WINDOWS
2.
Direktori C:\Program Files
3.
Direktori C:\My Documents
Sistem Berkas yang terdapat dalam sistem
operasi Windows adalah:
1.
FAT 16
Sistem berkas
ini digunakan dalam sistem operasi DOS dan Windows 3.1
2.
FAT 32
Sistem ini
digunakan oleh keluarga Windows 9x
3.
NTFS
Merupakan
singkatan dari New Technology File System. Sistem berkas ini adalah sistem
berkas berbasis journaling dan dapat digunakan hanya pada keluarga Windows NT.
Keunggulan dari sistem berkas ini adalah fasilitas recovery yang memungkinkan
dilakukannya penyelamatan data saat terjadi kerusakan pada sistem operasi.
Sistem Berkas pada UNIX (dan turunannya)Ada beberapa direktori yang umum terdapat dalam instalasi UNIX:
1.
Direktori /root.
2.
Direktori /bin.
3.
Direktori /dev.
4.
Direktori /etc.
5.
Direktori /lib.
6.
Direktori /sbin.
7.
Direktori /usr.
8.
Direktori /var.
Macam-macam Sistem Berkas di UNIX
1.
EXT2.
2.
EXT3.
3.
JFS (Journaling File System).
4.
ReiserFS.
5.
Dan Lain-lain.
- Keterangan
EXT2 adalah file sistem yang ampuh
di linux. EXT2 juga merupakan salah satu file sistem yang paling ampuh dan
menjadi dasar dari segala distribusi linux. Pada EXT2 file sistem, file data
disimpan sebagai data blok. Data blok ini mempunyai panjang yang sama dan meski
pun panjangnya bervariasi diantara EXT2 file sistem, besar blok tersebut
ditentukan pada saat file sistem dibuat dengan perintah mk2fs. Jika besar blok
adalah 1024 bytes, maka file dengan besar 1025 bytes akan memakai 2 blok. Ini
berarti kita membuang setengah blok per file.
EXT2 mendefinisikan topologi file
sistem dengan memberikan arti bahwa setiap file pada sistem diasosiasiakan
dengan struktur data inode. Sebuah inode menunjukkan blok mana dalam suatu file
tentang hak akses setiap file, waktu modifikasi file, dan tipe file. Setiap
file dalam EXT2 file sistem terdiri dari inode tunggal dan setiap inode
mempunyai nomor identifikasi yang unik. Inode-inode file sistem disimpan dalam
tabel inode. Direktori dalam EXT2 file sistem adalah file khusus yang
mengandung pointer ke inode masing-masing isi direktori tersebut.
Gambar 7-3. Struktur Sistem Berkas EXT2. Sumber: . . .
Gambar 7-4. Inode Sistem Berkas EXT2. Sumber: . . .
Inode adalah kerangka dasar yang membangun EXT2. Inode
dari setiap kumpulan blok disimpan dalam tabel inode bersama dengan peta bit
yang menyebabkan sistem dapat mengetahui inode mana yang telah teralokasi dana
inode mana yang belum. MODE: mengandung dia informasi, inode apa dan izin akses
yang dimiliki user. OWNER INFO: user atau grop yang memiliki file atau
direktori SIZE: besar file dalam bytes TIMESTAMPS: kapan waktu pembuatan inode
dan waktu terakhir dimodifikasi. DATABLOKS: pointer ke blok yang mengandung
data.
EXT2 inode juga dapat menunjuk pada device khusus,
yang mana device khusus ini bukan merupakan file, tatapi dapat menangani
program sehingga program dapat mengakses ke device. Semua file device di dalam
drektori /dev dapat membantu program mengakses device.
- Superblok dalam EXT2
Superblok mengandung informasi tentang ukuran dasar
dan bentuk file sistem. Informasi di dalamnya memungkinkan file sistem manager
untuk menggunakan dan merawat file sistem. Biasanya, hanya superblok di blok
group 0 saat file sistem di-mount tetapi setiap blok grup mengandung
duplikatnya untuk menjaga jika file sistem menjadi rusak. Informasi yang
dikandung adalah:
- Magic Number
meyakinkan software bahwa ini adalah superblok dari
EXT2 file sistem.
- Revision Level
menunjukkan revisi mayor dan minor dari file sistem.
- Mount Count dan Maksimum Mount Count
menunjukkan pada sistem jika harus dilakukan
pengecekan dan maksimum mount yang diijikan sebelum e2fsck dijalankan.
- Blocks per Size
besar blok dalam file sistem, contohnya 1024 bytes.
- Blocks per Group
benyaknya blok per group.
- Block Group Number
nomor blok group yang mengadung copy dari superblok.
- Free Blocks
banyaknya blok yang kosong dalam file sistem.
- Free Inode
banyak inode kosong dalam file sistem.
- First Inode
nomor inode dalam inode pertama dalam file sistem,
inode pertama dalam EXT2 root file sistem adalah direktori "/".
EXT3 adalah peningkatan dari EXT2 file sistem.
Peningkatan ini memiliki beberapa keuntungan, diantaranya:
- Setelah kegagalan sumber daya, "unclean shutdown", atau kerusakan sistem, EXT2 file sistem harus melalui proses pengecekan dengan program e2fsck. Proses ini dapat membuang waktu sehingga proses booting menjadi sangat lama, khususnya untuk disk besar yang mengandung banyak sekali data. Dalam proses ini, semua data tidak dapat diakses.
Jurnal yang disediakan oleh EXT3
menyebabkan tidak perlu lagi dilakukan pengecekan data setelah kegagalan
sistem. EXT3 hanya dicek bila ada kerusakan hardware seperti kerusakan hard
disk, tetapi kejadian ini sangat jarang. Waktu yang diperlukan EXT3 file sistem
setelah terjadi "unclean shutdown" tidak tergantung dari ukuran file
sistem atau banyaknya file, tetapi tergantung dari besarnya jurnal yang
digunakan untuk menjaga konsistensi. Besar jurnal default memerlukan waktu
kira-kira sedetik untuk pulih, tergantung kecepatan hardware.
- Integritas data
EXT3 menjamin adanya integritas data
setelah terjadi kerusakan atau "unclean shutdown". EXT3 memungkinkan
kita memilih jenis dan tipe proteksi dari data.
- Kecepatan
Daripada menulis data lebih dari
sekali, EXT3 mempunyai throughput yang lebih besar daripada EXT2 karena EXT3
memaksimalkan pergerakan head hard disk. Kita bisa memilih tiga jurnal mode
untuk memaksimalkan kecepatan, tetapi integritas data tidak terjamin.
- Mudah dilakukan migrasi
Kita dapat berpindah dari EXT2 ke
sistem EXT3 tanpa melakukan format ulang.
Reiser file sistem memiliki jurnal yang cepat. Ciri-cirinya
mirip EXT3 file sistem. Reiser file sistem dibuat berdasarkan balance tree yang
cepat. Balance tree unggul dalam hal kinerja, dengan algoritma yang lebih rumit
tentunya.
Reiser file sistem lebih efisien dalam pemenfaatan
ruang disk. Jika kita menulis file 100 bytes, hanya ditempatkan dalam satu
blok. File sistem lain menempatkannya dalam 100 blok. Reiser file sistem tidak
memiliki pengalokasian yang tetap untuk inode. Resier file sistem dapat
menghemat disk sampai dengan 6 persen.
X file sistem juga merupakan jurnaling file sistem. X
file sistem dibuat oleh SGI dan digunakan di sistem operasi SGI IRIX. X file
sistem juga tersedia untuk linux dibawah lisensi GPL. X file sistem mengunakan
B-tree untuk menangani file yang sangat banyak. X file sistem digunakan pada
server-server besar.
Sistem Berkas Proc Proc File Sistem menunjukkan
bagaimana hebatnya virtual file sistem yang ada pada linux. Proc file sistem
sebenarnya tidak ada secara fisik, baik subdirektorinya, mau pun file-file yang
ada di dalamnya. Proc file sistem diregister oleh linux virtual file sistem,
jika virtual file sistem memanggilnya dan meminta inode-inode dan file-file,
proc file sistem membuat file tersebut dengan informasi yang ada di dalam kernel.
Contohnya, /proc/devices milik kernel dibuat dari data struktur kernel yang
menjelaskan device tersebut.
Shareable dan Unshareable
- Shareable
Isinya dapat dishare (digunakan
bersama) dengan sistem lain, gunanya untuk menghemat tempat.
- Unshareable
Isinya tidak dapat dishare(digunakan
bersama) dengan sistem lain, biasanya untuk alasan keamanan.
Variabel dan Statik
- Variabel
Isinya sering berubah-ubah.
- Statik
Sekali dibuat, kecil kemungkinan
isinya akan berubah. Bisa berubah jika ada campur tangan sistem admin.
Konsep
Manajemen Proses Sistem Operasi Symbian
2.5 Manajemen Proses
Proses merupakan unit memori yang terproteksi, sedangkan Thread merupakan
unit eksekusi. Satu proses tidak dapat mengakses secara langsung memori dari
proses lain, kecuali dibuat memori yang global. Setiap aplikasi dan server di
symbian mempunyai prosesnya sendiri-sendiri, tetapi user juga dapat membuat
proses baru. Se
mua proses dapat mengakses share library dan sistem ROM. Dalam mode user,
dapat dibuat 4 prioritas proses, yaitu:
- EPriorityLow=150
- EPriorityBackground=250
- EPriorityForeground=350
- EPriorityHigh=450
Prioritas tersebut digunakan untuk menghitung keseluruhan prioritas sebuah
thread yang dibuat dalam proses. Developer dapat juga menggunakan nilai absolut
prioritas dalam hal ini prioritas proses tidak digunakan. Ada 5 level prioritas
yang tersedia untuk thread yang dieksekusi di mode user, yaitu:
- EpriorityMuchLess
- EpriorityLess
- EpriorityNormal
- EpriorityMore
- EPriorityMuchMore
Kernel mempunyai prioritas tertinggi untuk proses dan thread. Thread
dijadwalkan berdasar pada prioritasnya atau round robin jika thread mempunyai
prioritas yang sama. Penjadwalan bersifat preemptive yang berarti yang
mempunyai prioritas tinggi dapat menginterupsi thread yang lebih rendah. Pada
beberapa kasus preemptive multitasking tidak diperlukan, dan dapat digantikan
dengan multitasking yang cooperative yaitu prinsip active object. Seperti telah
disebutkan diatas ada dua mode eksekusi yaitu user mode dan kernel mode. Kernel
mode mempunyai prioritas yang tertinggi dibandingkan proses dan thread dalam
user mode. Kedua mode tersebut diatur dalam dua library yaitu EUser dan EKern.
Kedua library tersebut menyediakan kumpulan servis-servis untuk aplikasi. EUser
digunakan untuk menangani proses dan thread, manajemen memori, active object,
dan sebagainya. EKern digunakan untuk mengakses device driver dan sebagainya.
2.6 Manajemen Memori
Setiap proses harus mempunyai setidaknya satu thread. Proses yang kosong
tidak dapat dieksekusi, tetapi thread dapat dieksekusi. Thread yang baru dibuat
dengan fungsi Create(), dimana prototipenya sebagai berikut:
- TInt Create ( const TDesC& aName, TThreadFunction aFunction, TInt
- aStackSize, TInt aHeapMinSize,TInt aHeapMaxSize,
- TAny *aPtr, TOwnerType aType=EOwnerProcess);
Untuk membuat thread diperlukan memori stack sebesar 8kB defaultnya,
sedangkan untuk memori heap minimum 256Bytes sampai batas maksimum memori yang
tersedia. Ketika thread dibuat, chunk memori baru dialokasikan untuk thread
tersebut. Chunk merupakan area memori di virtual memori yang mempunyai alamat
yang berdekatan. Secara fisik, chunk terdiri atas alokasi memori yang
dibutuhkan tergantung pada arsitektur, 4kB jika pada arsitektur ARM. Bagian
bawah dari chunk adalah stack dan diatasnya adalah heap. Stack selalu tumbuh
kebawah, jadi tidak akan pernah mencapai memori heap. Heap dapat dishare antara
thread dengan menggunakan versi fungsi Create() yang berbeda. Heap dan stack
memainkan peranan yang berbeda dalam penyimpanan object yang dibuat dan data
yang lain. Yang harus diperhatikan dalam penggunaan stack adalah stack mudah
terjadi overflow. Semua alokasi di stack secara otomatis di hapus ketika tidak
lagi dibutuhkan, namun untuk object yang dialokasikan di heap harus ada pointer
untuk mengalokasikannya dan untuk menghapusnya. Class RHeap memberikan beberapa
fungsi untuk menghitung banyaknya alokasi di heap atau menentukan keseluruhan
yang teralokasi di heap. Semua object yang berada dalam heap harus mempunyai
tipe class C, yang berarti berasal dari turunan kelas yang umum yaitu CBase.
Semua yang berasal dari CBase dapat ditaruh dalam cleanup stack dan dihapus
dengan fungsi PopAndDestroy(). Dapat juga digunakan User::Alloc() untuk
melakukan alokasi di memori heap. Dikarenakan heap tidak secara otomatis
dilakukan proses penghapusan, maka ada resiko heap akan menyebabkan memori
leak. Untuk itu dalam Symbian OS digunakan cleanup stack untuk menyimpan
variabel secara otomatis menangani penghapusannya sehingga tidak terjadi memori
leak.
2.7 Manajemen I/O
Dalam permasalahan input dan output, baik itu berupa keyboard input,
pointer input, dan I/O request yang lain, semua berjalan dalam mode
asynchronous yang diberikan oleh asynchronous service providers. Symbian OS
memberikan mekanisme yang mudah untuk menggunakan asynchronous service
tersebut. Ada 2 level asynchronous yaitu: Low-level dan High-level
asynchronous. Pada low-level, asynchronous service provider memberikan servis
dengan fungsi request dan cancel. Status request akan disimpan kedalam request
status, dan service provider akan memberikan signal bahwa request telah selesai
dengan menggunakan thread request semaphore. Pada high-level, menggunakan
active scheduler yang melakukan wait loop yang digunakan dalam multiple
asynchronous, dan active object yang melakukan fungsi request dan cancel,
sekaligus menangani penyelesaian permintaan.
2.8 Komunikasi
Ponsel tidak akan bermakna tanpa ada pertukaran
informasi, untuk melakukan hal tersebut diperlukan suatu teknologi komunikasi,
baik berupa teknologi telephony maupun teknologi pertukaran data yang lain.
Struktur microkernel Symbian OS mempunyai efek terhadap arsitektur komunikasi.
Service komunikasi harus melewati sistem server, yang melakukan penambahan atau
pengurangan tergantung perangkat keras yang didukung oleh smartphone.
Arsitektur komunikasi terdiri atas server komunikasi dan modul tambahan. Modul
tambahan dapat ditambah dan dibuang kapanpun pada saat runtime tanpa harus
melakukan rebooting
Langganan:
Postingan (Atom)